
Banyaknya bahan mahal yang ditambahkan tentu membuat harga leker disesuaikan. Harga termurah adalah Rp. 1.000 untuk rasa coklat, dan paling mahal Rp. 12.000 untuk rasa sosis mozzarella. Paimo yang biasa berjualan dengan istrinya dan dibantu keponakannya ini menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasar leker. Selanjutnya leker ditambahkan bahan-bahan lain sesuai rasanya. Dia masih membuat leker dengan cara tradisional yaitu menggunakan wajan kecil yang diputar-putar. “Saya belajar membuat leker dengan cara melihat orang-orang kemudian saya coba buat sendiri,” katanya.
Banyak pelanggan mengakui kelezatan lekernya. Rasanya tak kalah dengan krepes maupun pizza. Bagi yang suka manis dapat memesan rasa seperti coklat, pisang, dan keju. Sementara yang senang gurih biasa memesan rasa sosis mozzarella. Paimo mempunyai banyak pelanggan tetap. Sebagian di antaranya datang memakai mobil.”Kadang juga mendapat pesanan untuk acara pernikahan dan ulang tahun. Saya pernah diboyong ke Jakarta dan Bandung,” ujarnya.
Paimo yang belajar membuat leker saat masih bujang ini berjualan sejak tahun 1980 an. Dia semula mangkal di daerah Karanggeneng. Baru pada tahun 1993 dia pindah ke Jl Karanganyar. Saat ini dia buka dari pukul 09.00-18.00.
Sumber:
http://simpang5.wordpress.com/2009/06/17/leker-paimo-rasanya-lengkap-dan-lezat/
No comments:
Post a Comment